Washington:
Seberapa besar pengaruh orang terkaya di dunia terhadap salah satu negara demokrasi tertua di dunia? Pemilu minggu depan bukan hanya soal Donald Trump dan Kamala Harris tetapi juga ukuran pengaruh Elon Musk terhadap demokrasi Amerika.
Meskipun Musk pernah menyumbang dalam jumlah kecil kepada Partai Republik dan Demokrat di masa lalu, termasuk $5.000 kepada Hillary Clinton pada tahun 2016, kali ini ia telah menghabiskan $119 juta untuk memobilisasi pendukung Trump, dan telah memanfaatkan platform media sosialnya, X, untuk menyebarkan pro -Propaganda Trump. Dia juga berperan penting dalam kampanye Trump di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting, baru-baru ini ia mengungkap sisi “Dark gothic MAGA” miliknya.
Keterlibatan Musk telah menarik perhatian, terutama setelah ia melewatkan sidang terkait gugatan atas upayanya memberikan jutaan dolar kepada pemilih terdaftar – sebuah tindakan yang oleh para ahli diibaratkan sebagai pembelian suara.
Dia juga sedang diselidiki oleh Komisi Sekuritas dan Bursa dan dilaporkan melakukan komunikasi rutin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sehingga meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional karena kontrak SpaceX dengan NASA dan Departemen Pertahanan.
Selain menjadi pusat perhatian dalam hal politik, bisnis, dan kebijakan luar negeri, ia kini memimpin America PAC, sebuah PAC super yang mendukung upaya Trump untuk mendapatkan suara terbanyak. Meskipun awalnya mengalami kesulitan, Musk mendatangkan konsultan baru, dan di atas kertas, jumlahnya telah meningkat. Namun, para pejabat Partai Republik mempertanyakan efektivitas permainan PAC di negara-negara kritis seperti Georgia.
Rasa frustrasi Musk terhadap PAC-nya telah mendorongnya untuk merekrut rekanan sektor swasta seperti Steve Davis dari perusahaan Boring. Selain itu, perusahaannya, khususnya Tesla, menghadapi tantangan regulasi, yang dapat diatasi jika Trump menang.
Menjelang pemilu, pengaruh dan kontroversi Musk pasti akan tetap menjadi sorotan.