Ratusan payung tahan pisau akan segera dikerahkan di kereta api Jepang untuk meningkatkan keselamatan penumpang menyusul serangkaian serangan pisau. Sebuah perusahaan Jepang akan memperkenalkan sekitar 1.200 payung ringan dan tahan tusukan di 600 kereta di wilayah Kansai. Payung ini berukuran sekitar 20cm lebih panjang dari payung standar, dilengkapi kanopi yang diperkuat dan pegangan yang lebih tebal untuk meningkatkan perlindungan, lapor South China Morning Post.
Inisiatif West Japan Railway Co (JR West) ini muncul sebagai respons atas beberapa insiden kekerasan di kereta, termasuk serangan pisau pada Juli 2023 yang menyebabkan tiga penumpang terluka. Dalam insiden terpisah tahun lalu, seorang pria berusia 37 tahun ditangkap setelah menikam tiga orang di kereta di Osaka.
Penyerang, yang ditemukan membawa tiga pisau, ditangkap di stasiun Kota Rinku tak lama setelah penyerangan tersebut. Para korban, termasuk seorang kondektur kereta api berusia 20-an dan dua penumpang pria berusia 23 dan 79 tahun, dirawat di rumah sakit namun tidak mengalami luka yang mengancam jiwa.
Menurut Mainichi, payung anti pisau dirancang untuk berfungsi sebagai perisai jika terjadi serangan, dengan panjang sekitar 20 cm lebih panjang dari payung biasa untuk membantu menciptakan jarak antara pengguna dan penyerang.
Penambahan panjang payung ini dimaksudkan untuk memberikan waktu ekstra bagi penumpang yang berada di balik perisai untuk melarikan diri ke tempat yang aman.
Seorang pejabat JR West menyatakan, “Pelindung pelindung sebelumnya berukuran besar dan dirancang untuk penggunaan jarak dekat. Kami telah mengembangkan pelindung yang ringan dan lebih mudah digunakan oleh karyawan wanita.”
Desainnya yang seperti payung membuatnya lebih kompak, ringan, dan lebih mudah disimpan serta digunakan dibandingkan alat pertahanan lainnya, seperti sasumata tradisional Jepang—senjata tombak bercabang panjang—yang digunakan saat percobaan perampokan di Tokyo akhir tahun lalu.
Presiden JR West, Kazuaki Hasegawa, menyatakan, “Payung ini dapat digunakan secara efektif di dalam gerbong kereta dan tahan lama. Dalam keadaan darurat, kami ingin kru merespons dengan cepat dan memastikan penumpang dievakuasi dengan aman.”
Meskipun kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang, kekhawatiran baru-baru ini mengenai serangan pisau secara acak telah menyebabkan operator kereta api meningkatkan langkah-langkah keamanan, seperti memasang lebih banyak kamera dan melakukan latihan keselamatan.