back to top

Lempeng Pontus: Bagian Bumi yang Telah Lama Hilang Dipercaya Berusia 120 Juta Tahun Ditemukan di Kalimantan

Share

Temuan ini memberikan pencerahan baru tentang sejarah Bumi

Dalam sebuah penemuan inovatif, para ahli telah mengidentifikasi sisa-sisa lempeng tektonik kuno yang telah lama hilang, yang disebut Pontus, berusia 120 juta tahun yang menakjubkan. Temuan ini memberikan pencerahan baru mengenai sejarah Bumi dan menggarisbawahi pencarian pengetahuan yang sedang berlangsung tentang planet kita. Menurut Indy100.com, peneliti Suzanna van de Lagemaat dan Douwe van Hinsbergen dari Universitas Utrecht melakukan terobosan dengan menganalisis data geologi dari kawasan Asia-Pasifik. Prediksi mereka kini telah terkonfirmasi, mengungkap keberadaan Pontus, bagian kerak bumi di Kalimantan yang sebelumnya tidak diketahui.

Ahli geologi Suzanna van de Lagemaat berkata, “Kami pikir kami sedang berhadapan dengan peninggalan lempeng yang hilang yang sudah kami ketahui. Namun penelitian laboratorium magnetik kami pada batuan tersebut menunjukkan bahwa temuan kami berasal dari jauh di utara, dan pastinya merupakan sisa-sisa dari piring yang berbeda dan sebelumnya tidak diketahui.”

Dia melanjutkan, ”Tetapi penelitian laboratorium magnetik kami pada batuan tersebut menunjukkan bahwa temuan kami berasal dari jauh di utara, dan pasti merupakan sisa-sisa dari lempeng lain yang sebelumnya tidak diketahui.”

— Douwe van Hinsbergen (@vanHinsbergen) 9 Oktober 2023

Para peneliti merekonstruksi lempeng Pontus kuno dan memperkirakan lempeng tersebut mencakup area sekitar seperempat luas Samudra Pasifik. Terbentuk pada masa superbenua Pangaea, Pontus terletak di bawah lautan luas yang memisahkan Eurasia dan Australia 160 juta tahun yang lalu. Ketika Pangaea pecah, lempeng Pontus secara bertahap tersubduksi atau tertelan oleh lempeng-lempeng tetangganya. Proses geologis ini membawa negara-negara seperti Filipina dan Kalimantan ke lokasinya saat ini.

Khususnya, van de Lagemaat memfokuskan penelitiannya pada Wilayah Persimpangan yang rumit, tempat pertemuan lempeng tektonik antara Jepang, Kalimantan, Filipina, Nugini, dan Selandia Baru. Penelitian inovatifnya memungkinkan terciptanya rekonstruksi visual yang menakjubkan.

Klip 3D ini mengungkap pergerakan lempeng tektonik selama 160 juta tahun, dari zaman dinosaurus hingga saat ini.

Menunggu respons untuk dimuat…



demonstrasi

demo

info demonstrasi

Baca selengkapnya

Berita Terkait