back to top

Pengawal Iran Mengancam “Serangan Menghancurkan” Jika Israel Membalas Rudal

Share

Garda Revolusi Iran mengancam akan melancarkan “serangan dahsyat” terhadap musuh regionalnya, Israel, jika Israel membalas serangan rudal yang dilakukan pada hari Selasa.

Pada Selasa malam, Iran melancarkan serangan rudal yang menargetkan pusat komersial Israel Tel Aviv, media pemerintah melaporkan.

Amerika Serikat telah berbicara tentang serangan rudal balistik Iran yang akan segera terjadi terhadap Israel dan memperingatkan bahwa hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang “parah” bagi Teheran.

Media Iran memuat rekaman online tentang apa yang mereka katakan sebagai rudal yang diluncurkan terhadap Israel.

Televisi pemerintah memutarkan lagu-lagu gembira atas rekaman tersebut dan pembawa acaranya mengucapkan selamat kepada “rakyat Iran yang pemberani”.

Serangan hari Selasa ini adalah yang kedua yang dilakukan Iran terhadap Israel setelah serangan rudal dan drone pada bulan April sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang mematikan terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Hampir semua amunisi yang ditembakkan dalam serangan itu dicegat oleh Israel atau sekutunya.

Serangan Israel di Beirut pada hari Jumat menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang kelompok militan Lebanonnya telah dipersenjatai dan dibiayai oleh republik Islam tersebut selama bertahun-tahun.

Nasrallah terbunuh bersama Jenderal Abbas Nilforoushan, seorang komandan utama Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri Garda Revolusi.

Iran berjanji pembunuhan Nilforoushan “tidak akan dibiarkan begitu saja”.

Pada Majelis Umum PBB di New York bulan lalu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuduh Israel melakukan penghasutan perang sementara Iran menahan diri.

Dia menyatakan Iran telah menahan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli, karena khawatir hal itu dapat menggagalkan upaya gencatan senjata di Gaza yang didukung AS.

“Kami mencoba untuk tidak menanggapi. Mereka terus mengatakan kepada kami bahwa kami berada dalam jangkauan perdamaian, mungkin dalam seminggu atau lebih,” katanya.

Pada hari Minggu, Pezeshkian mengatakan janji-janji AS dan sekutunya mengenai “gencatan senjata sebagai imbalan atas tidak adanya reaksi Iran terhadap pembunuhan Haniyeh adalah sepenuhnya salah”.

Dia menambahkan bahwa “memberi kesempatan kepada para penjahat (Israel) hanya akan mendorong mereka untuk melakukan lebih banyak kejahatan.”

(Cerita ini belum diedit oleh staf NDTV dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)

demonstrasi

demo

info demonstrasi

Baca selengkapnya

Berita Terkait