Seorang pria berusia 37 tahun di Vietnam telah ditangkap karena melakukan tindakan mengejutkan dengan mencuri tulang-tulang pamannya dari sebuah kuburan dan menggunakannya untuk memeras uang dari keluarganya. Menurut South China Morning Post (SCMP), pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Luu Thanh Nam, dari provinsi Thanh Hoa di Vietnam utara, berusaha memeras 5 miliar dong Vietnam ($203.000) dari keluarga besarnya untuk melunasi utang judinya. Almarhum, yang meninggal empat tahun sebelumnya, diidentifikasi sebagai ayah dari sepupunya.
Menurut SCMP, insiden itu terjadi pada tanggal 9 September. Pria berusia 37 tahun itu menggunakan sekop untuk menggali lubang sedalam 20 cm di makam pamannya. Ia dilaporkan mengambil sebagian jasad pamannya dan menyembunyikannya di tumpukan sampah di dekatnya. Kemudian, keesokan harinya, ia mengirim pesan ancaman kepada istri sepupunya Luu Thanh Hoi menggunakan nomor telepon anonim dan menuntut pembayaran untuk pengembalian tulang-tulang tersebut. Ia juga memperingatkan bahwa jika mereka menghubungi polisi, mereka tidak akan pernah menemukan jasad tersebut.
Merasa khawatir dengan pesan tersebut, keluarga Tn. Hoi memeriksa makam dan menemukan lubang di tutup peti mati. Mereka segera memberi tahu pihak berwenang.
Setelah diselidiki, pria berusia 37 tahun itu diidentifikasi sebagai pelaku. Ia kemudian mengakui kejahatannya, dengan motif utang judi yang sangat besar. Polisi menemukan tulang-tulang yang dicuri dan mengembalikannya kepada keluarga.
Pada tanggal 12 September, Luu Thanh Nam ditangkap atas tuduhan penodaan berat dan pemerasan, dengan hukuman spesifik yang belum diungkapkan. Perlu dicatat, hukuman untuk penodaan berat di Vietnam dapat mencapai tujuh tahun penjara, dan mereka yang terbukti bersalah atas pemerasan dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun, tergantung pada jumlah yang terlibat.
Mengganggu makam dianggap sangat tidak sopan dalam tradisi Vietnam. Dipercayai bahwa menggali kuburan dapat menyebabkan keresahan bagi jiwa orang yang meninggal, yang berpotensi memengaruhi orang yang masih hidup. Jadi, Tn. Hoi menguburkan kembali jenazah ayahnya sesuai adat setempat, dengan harapan dapat mengembalikan kedamaian bagi jiwanya.
Sementara itu, di media sosial, insiden tersebut telah menarik perhatian yang signifikan. “Apakah orang ini tidak takut menghadapi karma buruk? Dia seharusnya bekerja dengan jujur ​​untuk membayar utangnya,” tulis seorang pengguna.
“Jauhi perjudian; jangan biarkan uang mengaburkan penilaianmu,” kata yang lain.