back to top

“Selamat Berdebat”: Jabat Tangan Tak Terduga Kamala Harris dengan Saingannya Trump

Share

“Kamala Harris, mari kita berdebat dengan baik,” katanya sambil memperkenalkan dirinya.

Menjelang debat presiden yang menentukan, Wakil Presiden AS sekaligus calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menghampiri pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump dan berjabat tangan dengannya. Ini adalah pertama kalinya dua kandidat presiden AS berjabat tangan sejak 2016.

Debat ini juga menandai pertama kalinya kedua kandidat bertemu langsung.

Saat kedua rival memasuki panggung debat, Trump menuju podium di sebelah kiri untuk mengambil tempatnya. Di sisi lain, Kamala Harris menyeberangi panggung, berjalan ke arahnya, dan mengulurkan tangannya.

“Kamala Harris, mari kita berdebat dengan baik,” katanya saat memperkenalkan dirinya kepada mantan presiden tersebut.

“Senang bertemu Anda, mari kita bersenang-senang,” jawab Trump dan keduanya berjabat tangan.

“Terima kasih,” kata Harris.

Debat malam ini langsung dimulai dengan cara yang berbeda dari debat Biden/Trump pada bulan Juni lalu. Harris berjabat tangan, memperkenalkan dirinya kepada Trump sambil berkata, “Mari kita berdebat dengan baik.” Trump menanggapi, “Senang bertemu Anda. Selamat bersenang-senang.” foto.twitter.com/QVX8hoX8u6

—DJ Judd (@DJJudd) 11 Sep 2024

Meskipun tidak ada aturan yang mengharuskan kedua kandidat untuk berjabat tangan, hal itu menandai sebuah isyarat kesopanan menjelang apa yang biasanya merupakan pertikaian politik yang brutal.

Perdebatan berisiko tinggi itu dimulai dengan sindiran pedas dari seorang Republikan berusia 78 tahun yang menyebut Harris sebagai seorang “Marxis” dan mengklaim bahwa dia dan Presiden Joe Biden telah membiarkan “jutaan orang mengalir ke negara kita dari penjara dan rumah tahanan, dari institusi kesehatan mental dan rumah sakit jiwa.”

Harris beberapa kali menyindir mantan presiden AS tersebut dengan menyebutnya sebagai “penjahat yang dihukum”, “sahabat para diktator”, dan mengatakan bahwa ia menggunakan “ras untuk memecah belah rakyat Amerika.”

Ia mengatakan mantan pejabat keamanan Gedung Putih Trump sendiri telah menyebutnya sebagai “aib.” “Para pemimpin dunia menertawakan Donald Trump,” tambahnya.

Perdebatan krusial ini terjadi hanya 56 hari sebelum pemilihan umum dalam persaingan ketat menuju Gedung Putih.

Debat presiden terakhir pada bulan Juni mengakibatkan Joe Biden menarik diri dari kampanye pemilihannya kembali dan mencalonkan Harris untuk menggantikannya.

Hampir semua jajak pendapat menunjukkan kedua kandidat bersaing ketat.

Perdebatan tersebut terbukti menjadi kesempatan krusial bagi kedua pesaing untuk bertarung sebelum AS melakukan pemungutan suara pada tanggal 5 November.

Menunggu respons untuk dimuat…



demonstrasi

demo

info demonstrasi

Baca selengkapnya

Berita Terkait