Israel menyerang balik. Pangkalan militer Iran di ibu kota Teheran dan kota-kota lain diserang oleh rudal hari ini. Serangan tersebut merupakan ‘respons’ terhadap serangan udara Iran pada tanggal 1 Oktober ketika lebih dari 200 roket dan rudal balistik menghujani Israel untuk membalas pembunuhan pemimpin sekutu Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Serangan dini hari tersebut “menyebabkan kerusakan yang terbatas”, kata Iran, namun Israel mengklaim bahwa mereka kini mempunyai “kebebasan yang lebih luas” untuk melakukan serangan di udara di atas Iran. Dampak dari serangan tersebut mengakibatkan penutupan total wilayah udara di Iran, Suriah dan Irak.
Berdasarkan FlightRadar24, situs pelacakan penerbangan sumber terbuka, tidak ada pesawat yang terbang di atas tiga negara tersebut. Namun, Iran kini mengumumkan akan melanjutkan penerbangan setelah serangan tersebut.
Suriah mengatakan Israel melancarkan serangan udara dari Dataran Tinggi Golan dan Lebanon yang diduduki di ibu kota Damaskus, mendorong mereka untuk mengaktifkan sistem pertahanan udara. Suriah adalah bagian dari ‘Poros Perlawanan’ yang dipimpin Iran, sekelompok milisi dan kelompok politik Syiah, melawan Israel dan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Irak mengatakan pihaknya menjaga keselamatan penerbangan sipil di wilayah udaranya dan memutuskan untuk melakukan lockdown setelah serangan tersebut. Melarang wilayah udara setelah serangan adalah bagian dari prosedur operasi standar negara untuk alasan keamanan guna mencegah intrusi pesawat musuh di wilayah tersebut dan memudahkan sistem pertahanan udara untuk mengidentifikasi pesawat sahabat di wilayah udara.
Untuk Pembaruan: Serangan Udara Terhadap Sasaran Militer Iran Selesai, Kata Israel
‘Akan Menghadapi Reaksi Proporsional’
Ketegangan tidak pernah memuncak di wilayah tersebut dan kini Iran menyatakan siap menanggapi ‘tindakan agresi’ tersebut.
Tentara Israel telah memperingatkan Iran bahwa mereka akan “membayar harga yang mahal” jika mereka memulai babak baru eskalasi. Iran mengatakan serangan itu menyebabkan “kerusakan terbatas”.
Amerika Serikat membenarkan bahwa mereka telah diberitahu mengenai serangan yang akan terjadi, meskipun tidak ada personel atau aset AS yang terlibat dalam operasi tersebut. Sean Savett, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, menyebut tindakan Israel sebagai “latihan pertahanan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.”
“Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini dapat diakhiri tanpa eskalasi lebih lanjut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett.